Cari Blog Ini

Sistim Perkonomian Arab Saudi

>> Selasa, 13 April 2010

Pertumbuhan ekonomi moderat merupakan tujuan utama periode tahun 2006 – 2010 merupakan upaya konsolidasi dibidang keuangan, dukungan terhadap daya saing perekonomian Arab Saudi, mendorong perubahan struktur melalui diversifikasi sektor produksi, sumber penerimaan negara, meningkatkan program Saudisasi dan Privatisasi dan meningkatkan kegiatan investasi dalam dan luar negeri. PDB/GDP nasional tahun 2008 disumbang dari sektor industri (63,7%); jasa (33,3%) dan pertanian (3%).


PERKEMBANGAN EKONOMI ARAB SAUDI
DILIHAT DARI GDP PER SEKTOR
YANG DIPEROLEH TAHUN 2007- 2008

Nama Produk 2007 2008
Agriculture 3% 3,1 %
Industry 63,7% 61,6%
Services 33,3% 35,4%
Source : CIA

Hasil positif yang dicapai antara lain pertumbuhan ekonomi yang mengalami pertumbuhan yang cukup besar dari 3,5% pada tahun 2007 menjadi 6% pada tahun 2008.

Perkembangan ekonomi Arab Saudi dari tahun 2007 ke tahun 2008 GDP persektor terlihat sedikit peningkatan sebesar 0,1% untuk sektor pertanian dan terjadi penurunan disektor industri 2,1% disektor jasa terjadi kenaikan sebesar 2,1%.

Arab Saudi memiliki minyak berbasis ekonomi kuat dengan kontrol pemerintah atas kegiatan ekonomi utama. Ia memiliki lebih dari 20% dari cadangan minyak bumi dunia peringkat pertama sebagai eksportir terbesar dari minyak bumi, dan memainkan peranan utama dalam OPEC. Sektor minyak bumi yang menyumbang sekitar 80% dari anggaran pendapatan sementara , 45% dari PDB, dan 90% dari pendapatan ekspor. 40% dari PDB berasal dari sektor swasta. Sekitar 6,4 juta pekerja asing memainkan peran penting dalam perekonomian Arab Saudi, khususnya di sektor minyak. Tingginya harga minyak dunia pada pertengahan 2008 telah mendorong pertumbuhan, pendapatan pemerintah, dan kepemilikan aset asing. Pemerintah mendorong pertumbuhan sektor swasta untuk mengurangi ketergantungan kerajaan dari minyak untuk meningkatkan ekspor dan lapangan kerja bagi penduduk Arab Saudi, hampir 40% di antaranya adalah pemuda di bawah 15 tahun.
Penduduk yang umumnya tidak mempunyai keterampilan teknis dan pendidikan telah mendorong pengeluaran untuk pelatihan dan pendidikan, pembangunan infrastruktur, pemerintah, dan gaji. Sebagai bagian dari upaya untuk menarik investasi asing dan diversifikasi ekonomi, Arab Saudi masuk ke WTO pada bulan Desember 2005 setelah melakukan negosiasi bertahun-tahun. Lima tahun terakhir ini harga minyak yang tinggi telah memberikan Kerajaan cukup cadangan keuangan untuk menanggulangi dampak krisis keuangan global, namun kredit ketat internasional, harga minyak yang jatuh, dan kemunduran ekonomi global akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Arab Saudi pada tahun 2009.

erwin depok

0 komentar:

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP