Cari Blog Ini

DDO Bali Mengembangkan Desain Produk dari Prop. Bali

>> Selasa, 01 Desember 2009

Design Development (DDO) Bali ikut berpartisipasi dengan perusahaan binaan yang mayoritas pengusaha UKM asal Bali menampilkan 10 produk yang dikembangkan desainnya (jewelry, tekstil, kayu & produk keramik, anyaman bambu dan perak) pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2009.

Calon pembeli yang akan ditindaklanjuti oleh DDO Bali sampai dengan hari ketiga pelaksanaan TEI 2009, berasal dari Perancis, Spanyol, Chile, Bulgaria, Rusia dan Lebanon dengan para buyer yang dikoordinir dari BPEN – Departemen Perdagangan, sedangkan dari dalam negeri datang dari sebuah Hotel di Medan yang memesan anyaman bambu untuk produk perlengkapan kamar hotelnya (tempat: handuk, sabun, sampah dll).

Program DDO Bali untuk pengembangan desain bagi perusahaan UKM Bali 2010 antara lain kerajinan besi, kulit, kaca dan ate. DDO Bali berkeinginan agar produk-produk sebagaimana disebutkan di atas yang datangnya dari perusahaan UKM Bali dan telah dibina dalam pengembangan desainnya dapat berkiprah memenuhi pasar global, DDO Bali berencana kembali berpartisipasi pada pameran TEI 2010.

DDO Bali adalah organisasi pelaksana tugas dari Design Development Supporting Committee (DDSC) Bali, suatu organisasi yang terdiri dari unsur-unsur Pemerintah Daerah dan Dinas-DInas di Bali. Organisasi ini diprakarsai oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) bersama Ditjen IKM Deperindag dan Pusat Desain Nasional (PDN), yang menggalang kerjasama antara beberapa lembaga yang mempunyai kepentingan dalam pengembangan desain di Bali antara lain Pemda Prop. Bali, Lembaga Perguruan Tinggi, Asosiasi pengusaha dan pengrajin Bali.

Tujuan dari DDO Bali adalah untuk menghasilkan bentuk desain produk kerajinan Bali secara menyeluruh yang mempunyai ciri khas dengan kemampuan membangun image dan citra Bali. Usaha DDO Bali antara lain memberikan bantuan pengembangan desain (pelatihan, seminar, pendidikan, konsultasi desain, strategi konsep, donsep desain, tedail desain, pengawasan desain, informasi dan evaluasi); sosialisasi dalam rangka investigasi dan pendampingan dan perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI); dan melakukan promosi pemasaran berbasis informasi teknologi (internet / E-commerce.)

erwin depok

Read more...

Yaman Mengimpor Sepuluh Ribu Unit Produk Spa dari Indonesia

Pasar Eropa Barat sangat menjanjikan bagi produk-produk spa Indonesia. Salah satunya adalah produk alamiah yang berasal dari oil minyak atsiri yang biasa dipakai dalam perawatan kecantikan seperti, SPA. Pemilik Cakra Aroma Terapi & Natural Beauty yang berpartisipasi dalam pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2009 yang diselenggarakan di PRJ – Kemayoran Jakarta, tanggal 28 Oktober – 1 Nopember 2009, termasuk yang tertarik menggarap peluang pasar produk spa di Eropa. Dalam memasuki pasar Ekspor, semua produsen menginginkan hal tersebut untuk kemajuan usahanya.

Terdapat beberapa buyer yang telah memesan produk spa dalam jumlah besar, yaitu dari negara Yaman. Mereka memesan lebih dari 10.000 unit. Dan untuk buyer lokal juga sudah ada yang langsung membeli kepada pengusaha asala Indonesia.

Pada kesempatan ini juga, Cakra Aroma yakin keuntungan yang diperoleh akan mampu mendongkrak pendapatannya pada TEI 2009. Selain itu produknya akan semakin dikenal banyak orang, dan yang terpenting dapat bermanfaat bagi di pemakai.

erwin depok.

Read more...

Keikutsertaan Indonesia untuk pertama kali pada Lagos International Trade Fair (LITF) 2009 Tanggal 6 – 15 Nopember 2009

>> Rabu, 25 November 2009

Indonesia meraih transaksi yang cukup signifikan pada Pameran Lagos International Trade Fair (LITF) 2009 yang berlangsung pada tanggal 6 – 15 Nopember 2009 di Lagos - Nigeria. Partisipasi Indonesia yang untuk pertama kalinya ini adalah dalam rangka meningkatkan ekspor non migas Indonesia ke Afrika khususnya Afrika Barat.

Hesti Indah Kresnarini, Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) Dep. Perdagangan mengatakan “ Terlepas dari berbagai kendala yang dihadapi pada tahap persiapan maupun pada saat kehadiran di dalam Pameran, namun keikutsertaan Indonesia untuk pertama kali pada Pameran ini sekali lagi membuktikan komitmen yang kuat dari Pemerintah, dalam hal ini BPEN Departemen Perdagangan untuk secara konsisten melakukan upaya penerobosan pasar ekspor di negara-negara non tradisional”.

LITF 2009 merupakan pameran terbesar di Lagos – Nigeria yang menempati 10 Hall. Pavilliun Indonesia seluas 150 m2 berlokasi di Hall 4 yang mengakomodasikan 11 perusahaan yang dikoordinasikan oleh BPEN, yang memamerkan produk –produk berupa : ban dan suku cadang kendaraan bermotor, kran pipa air (valve) dan watermeter, kerangka atap alumunium, pupuk organik, rempah-rempah, minuman dan makanan kesehatan, keramik lantai dan dinding, wooden door, stationary non paper dan mobil pemadam kebakaran. Selain Indonesia, Hall ini juga merupakan lokasi dari 50 Pavilion dari berbagai negara, antara lain, RRT, India, Lebanon, Korea Selatan dan Thailand serta Nigeria sendiri. Setiap harinya Pavilion Indonesia dikunjungi oleh kurang lebih 2000 pengunjung yang berasal dari berbagai negara di wilayah Afrika.

Total nilai kontrak dagang yang berhasil diraih oleh para peserta Indonesia mencapai nilai sebesar US$. 10.168.348,00, pembeli individual terbesar berasal dari Nigeria untuk produk Pupuk Organik yang diproduksi oleh PT. Biotama dari Surabaya dengan nilai kontrak sebesar US$ 2 juta, yang menurut pembeli tersebut akan digunakan untuk pasaran dalam negeri Nigeria khususnya di wilayah Kano dan Kaduna yang merupakan wilayah pertanian terbesar di negara ini. Produk ban kendaraan bermotor dari PT. Multistrada Arah Sarana juga berhasil meraih kontrak senilai +/- US.$ 5 juta untuk pasar negara Nigeria, Ghana dan Benin. Pupuk dan peralatan serta mesin-mesin pertanian (alsintani) mempunyai prospek yang sangat baik di pasaran negara-negara anggota ECOWAS (Economic Community Of West African States) khususnya Nigeria, karena sektor pertanian merupakan sektor yang menjadi prioritas utama pembangunan oleh Pemerintah Nigeria.

PT. New Sentosa International, produsen mobil pemadam kebakaran telah berhasil mengikat kontrak penjualan dengan Pemerintah Negara Bagian Joss, Nigeria untuk 5 unit mobil pemadam kebakaran dengan nilai US$ 2,5 juta yang terdiri dari 1 unit mobil pemadam kebakaran ukuran besar senilai US$ 1,5 juta dan 4 unit mobil pemadam kebakaran ukuran kecil dengan nilai total US$ 1 juta, selain itu sampai dengan berakhirnya Pameran, negosiasi antara Perusahaan ini dengan Pemerintah Negara Bagian tersebut dalam rangka pembelian 4 unit mobil pemadam kebakaran ukuran kecil masih terus berlangsung dan kemungkinan akan berhasil dicapai kesepakatan.
Produk suku cadang kendaraan bermotor yang ditawarkan oleh PT. Astra Otopart Tbk berhasil meraih trial order senilai US$ 65 ribu, sedangkan daun pintu kayu hasil produksi PT. Hasil Timber telah meraih kontrak penjualan dengan pembeli dari Ghana dan India senilai +/- US$ 190 ribu, PT. Barindo Anggun Industry dari Surabaya yang memamerkan kerangka atap alumunium, meteran air serta kran pipa air (valve) berhasil memperoleh trial order senilai US$ 85 ribu.

Pada hari ketiga, bertempat di Wisma Indonesia di Lagos, telah diselenggarakan pertemuan bisnis yang dikoordinasikan oleh Indonesian Trade Promotion Centre di Lagos, yang dihadiri oleh beberapa Senator dari negara bagian Lagos, Kaduna, Kano, Niger. Pertemuan bisnis yang didahului dengan ramah tamah yang dilanjutkan dengan acara one-on-one meeting antara pengusaha Indonesia peserta LITF 2009 dengan beberapa pengusaha terkemuka dari Nigeria dan pengusaha dari negara sekitarnya seperti Benin, telah menghasilkan beberapa transaksi yang cukup signifikan, yaitu antara lain, PT. Mulia Keramik yang menawarkan hasil produksinya berupa keramik lantai dan dinding, PT. Nutrifood Indonesia (makanan dan minuman kesehatan) dan PT. Aneka Andalan Asia (stationery non paper) serta perusahaan binaan Dinas Perindag Provinsi Aceh yang menawarkan hasil bumi berupa rempah-rempah, telah menarik minat para pengusaha Nigeria dan Benin yang hadir untuk menjadi distributor barang-barang tersebut untuk pasaran di negara Nigeria dan kemungkinan untuk wilayah negara-negara Afrika bagian barat lainnya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa partisipasi Indonesia untuk kali pertama pada pameran LITF 2009 telah memperoleh hasil yang cukup baik dilihat dari transaksi yang berhasil diraih selama pameran berlangsung, sehingga diharapkan kekutsertaan Indonesia ini akan dapat berkontribusi terhadap upaya untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke pasaran negara-negara tradisional, khususnya di negara-negara Afrika bagian barat.

“Hal lain yang penting untuk digarisbawahi dari hasil yang diperoleh di dalam partisipasi Indonesia pada Pameran ini adalah, bahwa produk industri manufaktur Indonesia tetap eksis dan mampu bersaing dengan produk-produk sejenis dari negara-negara lain di pasaran luar negeri khususnya negara-negara Afrika”, demikian Hesti menambahkan.

Read more...

MENGAPA BANK SULIT MEMBERDAYAKAN EKONOMI RAKYAT?

>> Selasa, 20 Oktober 2009

Pendahuluan

Memberdayakan ekonomi rakyat di daerah terpencil Kutai Barat ternyata merupakan perjuangan berat bagi siapapun. Bahkan mereka yang percaya perbankan merupakan “agent of development” yang berperan kunci dalam memberdayakan ekonomi rakyat bisa “kecele” menyaksikan kenyataan pahit sulitnya bank bermitra akrab dengan pelaku-pelaku ekonomi rakyat yang miskin, baik di wilayah Ulu Riam di Mahakam Ulu, di kampung-kampung pegunungan, maupun di dataran rendah sepanjang Sungai Mahakam. Meskipun Pemda Kabupaten Kutai Barat sudah menunjuk Bank BPD Melak menyalurkan dana UMKM kepada usaha-usaha kecil “ekonomi rakyat” sebesar Rp 7,5 milyar dari dana APBD, tokoh penerima dana-dana DPM (Dinas Pemberdayaan masyarakat) ini masih belum merasakan adanya perhatian dan perlakuan khusus terhadap mereka sebagai pihak-pihak yang berhak menerima perlakuan “istimewa” karena kemiskinannya.

Bank adalah Mitra Orang Kaya
Sejak 3 tahun terakhir (2001-2003) jumlah dana masyarakat yang disimpan di 2 bank di Melak (BRI dan BPD) meningkat rata-rata 12,0% pertahun, yaitu dari Rp. 214,2 milyar (2001) menjadi Rp. 256,0 milyar (2002) dan Rp. 272,4 milyar (2003). Yang menarik persentase kenaikan dana pihak ke-3 yang disimpan di bank-bank ini sama sekali tidak diikuti kenaikan yang sepadan dalam jumlah kredit yang diberikan kepada pengusaha-pengusaha di Melak. LDR (Loan Deposit Ratio) meskipun cenderung naik tetapi hanya sebesar berturut-turut 2,2% (2001), 10,8% (2002), dan 13,8% (2003) dan sampai dengan September 2004 adalah 32,1%. Rupanya kalau tidak ada kredit “UMKM” yang disalurkan dari dana APBD Pemda kabupaten, tidak ada tanda-tanda perbankan “bersemangat” menyalurkan kredit kepada pengusaha-pengusaha di Melak, lebih-lebih kepada usaha-usaha kecil ekonomi rakyat.
Di satu pihak usaha-usaha kecil lari ke “rentenir” dengan membayar bunga tinggi, tetapi di pihak lain orang-orang kaya menyimpan uang mereka di bank dalam bentuk deposito dengan menerima bunga “menarik”. Para pelepas uang dan deposan menikmati pendapatan bunga tinggi, dan sebaliknya orang miskin harus membayar bunga tinggi kepada orang-orang kaya.
Jika ekonomi rakyat dapat diberdayakan melalui kredit lunak sehingga kesejahteraannya meningkat, mengapa Pemda tidak terdorong untuk mengambil langka-langkah demikian dalam GSM (Gerakan Sendawar Makmur) dengan menyalurkan kredit mikro sebanyak mungkin kepada usaha-usaha ekonomi rakyat yang membutuhkannya. Ternyata kunci penyebabnya terletak pada diberlakukannya sistem ekonomi kapitalis yang telah dipilih oleh pemerintah pusat. Dalam sistem ekonomi kapitalis segala upaya dilakukan untuk melindungi kepentingan para pemodal/pemilik uang, yang dengan memberikan jaminan rasa aman pada para pemilik modal ini. Maka ada lembaga penjaminan kredit, dan dalam kaitan penyaluran kredit UMKM ada lembaga KKMB (Konsultan Keuangan Mitra Bank), yang dibiayai oleh sebagian bunga kredit yang dibayar penerima kredit (debitor). Mengapa tidak ada Konsultan Keuangan Mitra Ekonomi Rakyat (KKMER) meskipun jelas ekonomi rakyat inilah yang paling membutuhkan jasa konsultan, bukan justru bank yang sebenarnya tidak memerlukan konsultan keuangan itu.
Kalau perangsang dan perlindungan kepada para pemilik modal dalam sistem ekonomi kapitalis ini belum dianggap cukup, Bank Indonesia sudah sejak lama mengeluarkan SBI (Sertifikat Bank Indonesia) yang menjanjikan bunga menarik kepada dunia perbankan untuk menyimpan dana-dana yang dihimpunnya dari daerah-daerah di seluruh Indonesia. Penetapan tingkat bunga yang menarik selalu dijadikan alasan mudah bagi dunia perbankan untuk tidak menyalurkan dananya sebagai kredit kepada dunia usaha. Bunga SBI ini pernah mencapai 17,5% pertahun yang tentu saja menjadi alasan sangat kuat bagi setiap bank untuk mengirimkan dana-dana pihak ke-3 yang dihimpun di bank-bank di daerah-daerah di seluruh Indonesia untuk dikirim ke Jakarta. Inilah faktor penyebab rendahnya nilai LDR (Loan Deposit Ratio) di setiap daerah, sehingga ketika banyak daerah-daerah miskin/tertinggal berteriak mengharapkan kredit yang murah dan mudah, tokh dana-dana perbankan yang terhimpun di daerah-daerah seperti itu justru dikirim ke kantor pusat bank yang bersangkutan. Bank-bank yang lebih banyak mengirim dana-dana dari daerah-daerah ke kantor pusat selalu mudah menerangkan perilaku keliru ini karena “kesulitan menemukenali” proyek-proyek ekonomi dan bisnis yang bankable yang dapat didanai, padahal yang benar bank-bank ini memang merasa lebih aman menggunakan dana-dana yang dihimpun dengan dibelikan SBI.

Jelas kiranya dari analisis ini bahwa perbankan di Indonesia tidak lain daripada lembaga pencari/pengejar untung, dan sama sekali bukan agent of development. Jika bank-bank kita lebih banyak merupakan perusahaan yang menomorsatukan pendapatan bunga, agar dapat membayar jasa bunga deposito yang menarik kepada deposan, bahkan termasuk tambahan hadiah-hadiah menarik seperti mobil dan rumah-rumah mewah, maka amat sulit menjadikan bank sebagai penggerak kegiatan ekonomi rakyat. Akibatnya bank juga tidak mungkin berperan sebagai lembaga yang mendukung upaya-upaya besar pemberantasan kemiskinan.


Kesimpulan
Kasus “kecil” perilaku perbankan di Kabupaten Kutai Barat dengan kemiskinan 42% tahun 2003-2004 menarik dijadikan contoh betapa besar hambatan yang dihadapi dalam program-program pemberantasan kemiskinan. Jika suatu daerah miskin sebagian warga masyarakatnya sudah berhasil “menjadi kaya” sehingga mampu menyimpan dana-dana yang dikumpulkannya di bank setempat, kiranya masuk akal bagi perbankan untuk memanfaatkan dana-dana tersebut bagi pemberdayaan ekonomi rakyat dan yang pada gilirannya mampu memberantas kemiskinan. Proses tolong-menolong antar pemilik modal dan ekonomi rakyat yang membutuhkan modal ini dalam era otonomi daerah seharusnya berkembang dengan baik dan bergairah. Tetapi mengapa hal ini tidak terjadi? Dari analisis tersebut bisa dibuktikan bahwa alasan pokoknya adalah karena sistem ekonomi kapitalis-liberal/neoliberal sudah dijadikan pegangan pokok pemerintah pusat/ daerah yang diterapkan di mana-mana di seluruh Indonesia. Dalam sistem ekonomi kapitalis, para pemilik modal (kapitalis) merupakan pihak yang paling dipuja dan dihormati, yang kepentingannya paling dilindungi. Dari sinilah berkembang kepercayaan perlunya penciptaan iklim merangsang agar para pemodal (investor) asing bersedia datang ke Indonesia atau ke daerah-daerah tertentu untuk menanamkan modalnya.


ekonomi, jakarta

Read more...

UKM DI MASA KRISIS EKONOMI, DISTRIBUSI SPASIAL

>> Selasa, 13 Oktober 2009

Para pengusaha di kalangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang merupakan bagian penting dari perekonomian dalam suatu negara. Ada beberapa tiga alas an dalam sebuah negara berkembang pada keberadaan UKM (Berry, dkk, 2001) antara lain : karena kinerja UKM cenderung lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang produktif, sebagai bagian dari dinamikanya, UKM sering mencapai peningkatan produktivitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi, karena sering diyakini bahwa UKM memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas ketimbang usaha besar.

Berdasarkan dari data PDRB, krisis ekonomi telah menyebabkan propinsi-propinsi di Jawa mengalami kontraksi ekonomi yang lebih besar ketimbang daerah-daerah lain di Indonesia. Pada tahun 1998, saat ekonomi Indonesia mengalami kontraksi terparah, hanya Papua saja yang pertumbuhan ekonominya masih positif sedangkan propinsi-propinsi lainnya mengalami kontraksi. Pada tahun tersebut, seluruh propinsi di pulau Jawa mengalami kontraksi ekonomi yang jauh lebih parah daripada propinsi-propinsi lainnya (Akita dan Alisjahbana, 2002).


Pada Tabel 1 menggambarkan tingkat pengangguran dengan tingkat 4,9% (1996) menjadi 6,1% (2000) dan telah telah membalikkan tren formalisasi ekonomi sebagaimana tampak dari berkurangnya pangsa pekerja sektor formal menjadi 35,1.

Sektor informal sendiri merupakan sektor dimana sebagian besar tenaga kerja Indonesia berada.


DISTRIBUSI SPASIAL UKM
Seperti juga industri manufaktur besar dan menengah, distribusi spasial UKM dalam kurun waktu 1996-2000 juga terpusat di Pulau Jawa. Pada tahun 1996, sekitar 66 persen UKM Indonesia berada di Jawa (Tabel 2). Sejak terjadi krisis ekonomi, UKM justru makin memusat di Jawa, yakni menjadi sekitar 68 persen dari seluruh unit usaha UKM yang ada di Indonesia. Dari lima propinsi di Jawa, hanya DKI Jakarta saja yang cenderung mengalami penurunan andil, sedangkan Jawa Tengah mengalami peningkatan secara sinambung. Selain propinsi-propinsi Jawa, hanya Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan saja yang andilnya dalam jumlah UKM cukup tinggi.
Selain dari jumlah unit usaha, distribusi spasial tersebut tentu perlu pula dilihat dari sisi tenaga kerja. Tabel 2 juga menunjukkan bahwa krisis ekonomi mulanya menurunkan pangsa pulau Jawa, namun mulai tahun 1998 pangsa Jawa kembali meningkat sampai menjadi 66 persen pada tahun 2000. Sedangkan Sumatera justru sebaliknya, yakni meningkat pada tahun 1998 namun kemudian terus menurun sampai menjadi kurang dari 16 persen pada tahun 2000.

Menurut Kuncoro, bahwa sampai sebelum tahun 1988, konsentrasi spasial industri memiliki pola menurun, namun sejak memasuki periode deregulasi, konsentrasi spasial tersebut justru mengalami peningkatan. Diketahui juga bahwa peningkatan konsentrasi spasial jauh lebih mencolok di Jawa daripada Sumatera maupun pulau-pulau lainnya di Indonesia. Masih menurut Kuncoro (2002b), dalam kasus Indonesia, deregulasi perdagangan bersama dengan serangkaian deregulasi yang diterapkan justru memperkuat konsentrasi spasial industri manufaktur.
Sedangkan untuk kasus industri manufaktur Indonesia 1980 dan 1996, Sjöberg dan Sjöholm (2002) menggunakan indeks Herfindahl dan indeks Ellison-Glaeser terhadap data tenaga kerja maupun nilai tambah yang dihasilkan industri manufaktur. Kesimpulan yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan temuan Kuncoro. Dari analisisnya, Sjöberg dan Sjöholm memukan bahwa tingkat konsentrasi spasial industri manufaktur dalam kurun waktu 1980-1996 tidaklah berkurang. Ditambahkan pula bahwa liberalisasi perdagangan yang dimulai tahun 1983 telah gagal menurunkan tingkat konsentrasi industri manufaktur.

Read more...

7 Manfaat dengan Pasang Iklan di Majalah Elektronik

>> Senin, 05 Oktober 2009

Iklan di majalah elektronik (Ezine) adalah salah satu medium terbaik untuk mengiklankan produk anda, atau meningkatkan kunjungan ke situs web Anda.
Jika anda ingin menjangkau 'target' pasar Anda secara efektif, maka iklan di ezine adalah cara yang dapat Anda lakukan. Anda tidak akan pernah dituduh karena melakukan spamming karena semua resipien yg menerimanya telah terdaftar ke ezine tersebut sesuai dengan keinginannya.
Ada cara yang bagus untuk meluncurkan sebuah produk, katakanlah anda baru saja menulis sebuah buku elektronik (ebook), dengan harga Rp. 55.000,- maka anda dapat dengan mudah mendapatkan uang hanya dalam jangka waktu 2 atau 3 hari dengan membeli sebuah iklan di dalam suatu Ezine yang memiliki ribuan pembaca. Jika iklan anda menarik, maka anda dapat menjual beberapa ratus ebook, dan itu merupakan sebuah keuntungan yang cukup besar karena anda tidak perlu mengeluarkan biaya biaya yang besar atau mungkin lebih kecil. Pasang Iklan di Ezine sangat direkomendasikan oleh semua 'guru' pemasaran di Internet.
Keuntungan-keuntungan utama beriklan dalam Ezine diantaranya adalah:
1# Target Pembaca sudah tersegmen.
Ada banyak Ezine yang meliputi begitu banyak topik yang berbeda dimana sangat mudah untuk menemukan orang-orang dengan 'TARGET YANG TERTENTU' untuk menawarkan sesuatu. Jika anda telah menggabungkan Ezine dengan produk yang sedang anda jual, maka anda telah sukses menjangkau pembaca anda. Anda bukan hanya dapat menjangkau pembaca anda, tetapi juga dapat menjangkau lebih banyak lagi. Harus diingat pula bahwa semakin Anda memilih ezine dengan 'target segmen' tertentu, maka lebih banyak pula respon yang anda dapatkan. Itulah sebabnya iklan Ezine hampir selalu membawa hasil yang bagus. Anda dapat menerima puluhan dan mungkin ratusan pertanyaan tentang produk atau jasa anda.
2# Cuma-cuma Dalam Jangka Panjang
Hampir semua Ezine diarsipkan di dalam situs web mereka, ribuan orang dapat membaca arsip ini, maka iklan anda akan dapat dilihat oleh para pengunjung belakangan yang berkunjung ke situs web sehingga tanpa Anda harus membayar lagi, mereka membaca iklan Anda. Hal ini akan meningkatkan penjualan ekstra Anda dalam jangka panjang.
3# Ujilah iklan anda sesegera mungkin
Dengan iklan di Ezine memungkinkan anda dapat mengukur efektifitas iklan-iklan yang berbeda di ezine yg berbeda-beda tergantung 'target' pembacanya dengan segera tanpa menunggu berhari-hari. Jika diiklankan secara offline, maka anda biasanya harus menunggu berhari-hari hingga anda menerima respon atas iklan anda.
#4 'Target' Pembaca sudah percaya terhadap Ezine
Para penerbit Ezine telah membangun suatu kepercayaan antara mereka sendiri dengan para pembacanya. Hanya dengan menaruh iklan anda di sebuah Ezine, maka iklan tersebut akan lebih enak dibaca karena muncul dalam terbitan yang mereka sukai dan percayai. Bahkan akan lebih berhasil lagi jika penerbit/editor menambahkan testimonial secara pribadi terhadap produk Anda yg dipasang! Semua ini membuahkan penjualan kepada anda.
5# Persaingan sedikit kurang
Iklan di Ezine harus mengikuti peraturan yang ada yang diberikan oleh penerbit, sehingga semua pemasang iklan harus mematuhi peraturan yg dibuat oleh si penerbit. Seperti misalnya, tidak lebih dari 4 atau lima baris. Jadi siapa yang dapat menjual lebih banyak adalah mereka yang sanggup memiliki kecakapan dalam hal "sales copywriting" yg emosional. Sedangkan media cetak offline mengizinkan ratusan iklan dengan besar yang berbeda-beda tergantung kemampuan uang yang Anda miliki, artinya mereka yang memiliki uang yang besar maka akan besar iklannya dan akan lebih menarik mata pembaca.
6# Biaya sangat hemat namun efektif
Iklan dalam Ezine bukan hanya efektif, tetapi juga sangat terjangkau. Sangat jarang Anda rugi, paling tidak Anda mendapatkan 'break even' dari penjualan melalui pemasangan di Iklan ezine.
7# Bonus bagi kolomnis
Bahkan beberapa ezine menawarkan atau membuka peluang bagi siapa saja yang menulis atau menyumbangkan artikel dapat memperoleh iklan baris pada akhir tulisannya, dengan menuliskan sedikit bio di bawahnya. Dan ini pasti bonus bagi Anda untuk meningkatkan 'traffic' dan membangun 'brand' dari bisnis internet Anda.

Read more...

Konsep dari Targeted Email Marketing?

>> Rabu, 16 September 2009

Banyak perusahaan dan organisasi menggunakan email marketing untuk memberikan informasi via email kepada kastemer, klien, mitra bisnis, prospek, dan para langganannya. Istilah email marketing mengacu ke seluruh perangkat proses, strategi pemasaran dan pesan email, data, dan teknologi yang memungkinkan komunikasi ini.

Email marketing kadang-kadang memang disalahartikan mengacu pada suatu tindakan mengirimkan pesan-pesan pemasaran yg terus terang via email. Akan tetapi, email marketing dapat mencakup komunikasi apa pun yang dikirimkan melalui email oleh suatu perusahaan atau organisasi. Suatu perusahaan yang mengirim email yang berisi target penjualan dan pemasaran yang dihubungkan dengan setiap pesan email. Namun sebaliknya daripada sekadar berbunyi "beli sekarang!", pesan-pesan email tersebut dapat dimanfaatkan untuk memupuk suatu hubungan komunikasi bisnis jangka panjang dengan kastemer.

Penjelasan berikut melukiskan pada berbagai sifat dari email marketing. Agar lebih enak, saya memilih menggunakan kata kastemer untuk mengacu ke klien, mitra bisnis, prospek, langganan, dan siapa pun yang dikirimi komunikasi via email oleh suatu perusahaan.

Contoh dari Email Marketing

Sebelum kita masuk ke penjelasan yang lebih terperinci, saya akan mengajak Anda dahulu melihat suatu contoh dari program email marketing yang ada. Program email marketing tersebut adalah program yang dibuat oleh CDNow. Nah silahkan Anda masuk ke situs web CDNow.

CDNow adalah perusahaan online yang bergerak di bidang musik retail. Kastemer dapat mendaftarkan diri mereka pada situs web CDNow untuk mendapatkan berita musik secara berkala, ataupun penawaran khusus. Pada waktu kastemer mengisi formulir yg terdapat di situs web tersebut, mereka dapat mengisi pilihan seperti musik apa yang mereka sukai, jenisnya dan frekuensi komunikasi via email yang mereka kehendaki per minggu atau per bulan, dan informasi lainnya. Karena itu secara tetap tentu, CDNow mengirimkan pesan-pesan email personalisasi berdasarkan informasi ini. Misalnya, seorang kastemer yang menyatakan minatnya pada dunia musik dan rilis baru akan menerima pesan-pesan email tinjauan dari album musik baru dari seluruh dunia.

Bukan Spam, Namun Sudah Mendapat Persetujuan (permission-based)

Salah satu sifat utama dari email marketing adalah atas dasar persetujuan. Kastemer secara terus terang melakuan registrasi ("opt-in") untuk menerima pesan email. Setelah registrasi, resipien pun dapat berhenti keluar dari "opt-in" tersebut (unsubscribe). Sifat inilah yang membedakannya dari unsolicited email, yang secara umum disebut sebagai spam. Email marketing adalah suatu aktivitas mengirimkan pesan-pesan komunikasi yang dilakukan oleh suatu organisasi kepada mereka yang mau mendengarkan atau siap menerima berita dari organisasi tersebut.

Tujuan dari Email Marketing

Tujuan keseluruhan dari email marketing adalah untuk membangun suatu kemitraan antara suatu organisasi dengan para kastemernya di mana kedua belah pihak mendapatkan manfaat timbal balik dari pertukaran informasi ini. Program email marketing yang berhasil adalah program yang memenuhi kedua tujuan dari organisasi tersebut maupun kebutuhan dan keinginan dari para kastemernya.

Agar berhasil suatu organisasi harus membangun dan memperkuat hubungan komunikasi bisnisnya dengan para kastemernya. Hal ini tentu saja menggunakan media komunikasi khususnya email karena lebih efisien, cepat, dan biaya lebih terjangkau untuk mempromosikan suatu merek, mendapatkan kastemer, mempertahankan suatu bisnis, dan saling menjual produk. Dan sekaligus hal ini dapat memenuhi tujuan kuantitatif seperti meningkatkan jumlah pengunjung, kastemer baru dan pendapatan tentu saja.

Program email marketing yang berhasil memastikan bahwa komunikasi yang keluar itu harus sesuai dengan kebutuhan dan keingian dari para kastemer. Tujuan spesifik dari para kastemer bisa jadi memang bervariasi. Tujuannya bisa jadi mulai dari menerima informasi yang bersifat menghibur, atau berhubungan dengan karir pekerjaan, atau suatu advis mengenai suatu topik tertentu yang menjadi minat mereka. Hal itu jelas seperti yang kami lakukan di BJO CONSULTING GROUP (http://www.bjoconsulting.com) bahwa mereka yang menjadi pembaca kami karena mereka ingin mendapatkan informasi dan tips serta trik dalam melakukan pemasaran elektronik serta informasi ebusiness di seluruh dunia.

Isi dari Email

Berbagai macam informasi dapat dikirim sebagai bagian dari program email marketing, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut :
• Informasi tertentu yang berhubungan dengan minat kastemer
• Informasi akan suatu peristiwa tertentu
• Analisa produk
• Tips penggunaan suatu produk
• Analisa keuangan/pasar modal
• Pengingat film-film tertentu
• Penawaran khusus
• Berita-berita industri
• Dan lain-lain

Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis adalah salah satu kunci yang berhasil untuk email marketing. Itulah sebabnya komunikasi mereka harus dirancang sebegitu rupa agar berhasil. Mereka harus berpikir dalam-dalam tentang variasi dari pesan-pesan email mereka untuk meraih tujuan mereka.

Perencanaan terdepan sangat penting untuk memastikan agar kehendak baik kastemer. Misalnya, Anda bayangkan, jika seorang kastemer berhenti dari "opt-in" Anda karena tidak suka akan pesan-pesannya, maka organisasi tersebut kehilangan hubungan komunikasi via email dengannya bahkan mungkin selamanya..

Bisnis-ke-Kastemer dan Bisnis-ke-Bisnis

Email marketing dapat diterapkan untuk situasi Bisnis ke Kastemer atau untuk Bisnis ke Bisnis. Email marketing untuk jenis bisnis ke kastemer misalnya, seperti halnya program CDNow yang disebutkan di atas jelas sangat sukses, disamping itu pula terdapat program email marketing untuk jenis bisnis B2B juga. Walaupun program jenis bisnis B2B memiliki banyak kesamaan dengan program bisnis B2C, namun berbeda dalam hal jumlah orang-orang yang terlibat dalam mengambil keputusan untuk membeli, maupun kekompleksitasnya suatu produk, dan mahalnya biaya pembelian dari B2B vs. B2C.

Contoh dari program B2B adalah system yang diterapkan oleh suatu organisasi untuk mengkomunikasikan bisnisnya dengan mitra strategis sehubungan dengan newsletter yang dikirimkan secara tetap tentu dan personalisasi sesuai dengan minat dari mitra bisnisnya.

Dapat Digunakan oleh Organisasi Besar maupun Kecil

Email marketing dapat diakses maupun digunakan baik oleh perusahaan besar maupun kecil. Nyatanya berdasarkan survei rupanya banyak organisasi kecil yang lebih sukses dalam mengimplementasikan upaya-upaya email marketing yang dijalankan atas dasar anggaran pemasaran yang lebih sedikit dan ketersediaan sumber daya manusianya. Yang jelas dengan perancangan yang tepat, implementasi dan manajemen dari program email marketing dapat mendatangkan kesuksesan finansial dan tujuan promosi tertentu dan investasi.

Berdasarkan Data

Alamat email beserta data psikografi serta demografi adalah dasar dari program email marketing. Bisa jadi suatu perusahaan membangun database email marketing mereka melalui suatu cara tertentu, sedangkan perusahaan lain menggunakan formulir pada situs web mereka agar para pengunjung dapat melakukan proses registrasi alamat email mereka. Kastemer meregistrasikan diri mereka atas dasar untuk mendapatkan manfaat dari informasi yang diberikan sesuai dengan keinginan dan minat mereka dan relevan serta tepat waktu. Tentu agar para pengunjung situs web mau memberikan alamat email mereka, Anda harus menjelaskan manfaatnya kepada mereka. Program email marketing yang berhasil jelas harus memastikan dan memberikan garansi akan sekuritas dan kerahasiaan dari seluruh data alamat email mereka. Artinya jangan sekali-sekali dijual.

Perusahaan-perusahaan yang menggunakan email marketing dapat memperoleh manfaat asalkan mereka melakukannya dengan perencanaan dan dibantu oleh teknologi dan analisa hasil. Buatlah analisa statistik dari email yang dikirim, tanggapan dari kastemer, pendapatan finansial dan sejenisnya, atas dasar itulah modifikasi dapat dilakukan untuk memastikan email marketing yang berhasil.

Personalisasi, Tepat pada Sasaran, Sesuai dengan Jadwal

Personalisasi pesan email memungkinkan setiap kastemer mendapat informasi yang relevan dengan keinginan mereka. Personalisasi bisa berupa mengirimkan pesan email dengan memberi sapaan nama resipien sehingga tidak terkesan umum dan bersifat pribadi seolah-olah one-to-one, atau bisa juga menambahkan atau mengganti suatu informasi isi, hari, tanggal dan lain sebagainya yang bertalian erat dengan informasi pribadi dari resipien.

Tepat pada sasaran memungkinkan suatu organisasi mengirimkan pesan-pesan email khusus ke grup resipien tertentu. Artinya setiap pesan tidak perlu dikirim ke setiap kastemer.

Penjadwalan pesan memungkinkan pesan-pesan yang akan dikirim sesuai dengan jadwal waktu yang tepat dan pada frekuensi pengiriman yang dapat ditolerir. Misalnnya, komunikasi email dapat dikirimkan seminggu sekali atau dua minggu sekali sesuai dengan yang diminta oleh kastemer.

Maka melalui kombinasi pesan yang bersifat personalisasi, sesuai dengan target dari orang yang dituju dan penjadwalan pengiriman maka akan memastikan suatu organisasi dapat mengirimkan pesan yang tepat pada orang yang tepat dalam waktu yang tepat.

Read more...

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP